Gedung Aneh –> Extreme Architecture Buildings
Seorang arsitek sipil, menghabiskan puluhan jam dibelakang meja desainnya, mungkin juga bercangkir-cangkir kopi dan satu lusin slop besar rokok. Arsitek lainnya menghabiskan waktu sebulan hanya untuk sebuah gambar coret-coret yang penuh angka dan perhitungan teknis di depan komputernya. Bahkan, diperlukan waktu dua tahun untuk membuat blue print dari Stadion Nasional China, The Bird Nest, yang menjadi pusat perhelatan Olimpiade musim panas lalu.
Apa sebenarnya yang membuat mereka begitu lama merancang sebuah konsep bangunan? Banyak hal, tapi bisa dipastikan, salah satu yang menjadi pusat perhatian mereka selain perhitungan akurat adalah faktor estetika yang diwakili oleh desain bangunan. Estetika berkaitan juga dengan keindahan, kepantasan dan konsep utama sebuah bangunan.
Keindahan menjadi salah satu faktor untuk merancang sebuah bangunan yang fenomenal. Keindahan pula yang memaksa para arsitek berkerut kening saat membuat rancang
bangun di atas kertas desain. Hingga saatnya tiba sang arsitek dapat tersenyum puas melihat hasil imajinasinya menjadi nyata. Lalu apakah keindahan dapat disamakan dengan rancang bangun fenomenal? Silahkan Anda nilai sendiri. Inilah beberapa gedung dan monumen sensasional yang mengundang decak kagum kita.
Habitat 67 (Kanada)
Sebuah kompleks apartemen di Montreal membuat desain yang fenomenal dan membawa daerahnya langsung terkenal. Konsep bangunan di Habitat 67 sangat sensasional, banyak mengusung revolusi bangunan karena bertolak belakang dengan konsep apartemen pada umumnya yang menjulang tinggi. Habitat 67 justru membangun banyak lahan ke samping dan memberikan banyak ruang kosong untuk taman dan berbagai sarana yang dibutuhkan warganya. Area apartemen ini terlihat seperti tumpukan kardus sepatu yang tidak beraturan. Menarik!
CCTV (China)
Apa pendapat Anda saat melihat rancangan Gedung China Central Television (CCTV) ini? Bukan mustahil untuk bisa membuatnya berdiri megah meski di awal rancangannya gedung ini terlihat seperti bangunan lego! Gedung sensasional ini menggabungkan dua konstruksi huruf L terbalik, nantinya akan menjadi kantor CCTV dan Television Cultural Center (TVCC). Rancangannya dikerjakan oleh East China Architecture & Design Institute (ECADI) dari Shanghai. Berdiri di atas lahan 450.000m2 dan tinggi gedung hingga 234m menjadikannya sebagai salah satu gedung pencakar langit tertinggi di sana.
Gedung Keranjang (AS)
Ide gila Dave Longaberger, pemilik Longaberger Company di Amerika Serikat awalnya dianggap sebagai sebuah lelucon oleh banyak kalangan. Bagaimana tidak, Dave menginginkan kantor pusat perusahaannya berbentuk sebuah keranjang belanja. Para rekanan bisnis, kolega sampai ahli konstruksi yang dikumpulkan Dave dalam sebuah rapat tertawa lebar mendengar idenya. Namun Dave bersikukuh untuk tetap membangun kantor impiannya dengan bentuk sensasional ini. Keranjang belanja menurut Dave membantu klien mengingat perusahaan mereka dan menguatkan posisi brand perusahaannya. Ide Dave terealisasi bulan Desember 1997 saat kantor tersebut secara resmi dibuka untuk klien.
Rumah Piano (China)
China menggeliat sebagai kekuatan baru di kancah ekonomi, politik sampai olahraga dari Asia. Dunia pun mulai melirik China yang mulai membuka diri terhadap peradaban luar. Setelah sukses menggelar Olimpiade Beijing 2008, kini China dipenuhi euforia untuk membuktikan diri merekalah negara yang pantas diperhitungkan dalam segala hal. Di bidang arsitektur, China telah mencatat beberapa bangunan spektakuler seperti The Bird Nest, Aqua Center dan tidak ketinggalan Rumah Piano. Konsep sederhana pemiliknya adalah menggabungkan bangun ruang instrumen musik piano dan biola ke dunia nyata. Dibangun di provonsi An Hui, Rumah Piano menggabungkan tema minimalis dan futuristis. Sebuah eskalator dibangun untuk menghubungkan lantai dasar dan lantai berikutnya, dikembangkan dalam ruang kaca berbentuk biola. Brilian!
National Grand Theater (China)
Bentuknya seperti sebuah telur yang terbenam separuh bagian ke dalam air. Ya, gedung ini memang dirancang demikian, berada di tengah sebuah kolam dan berkesan tidak mempunyai pintu masuk. Untuk bisa masuk ke gedung yang dibangun dekat Forbidden City dan Tiananmen Square ini kita akan melewati sebuah terowongan yang berada di bawah kolam. Desainernya Paul Andreu merancang gedung ini dengan konsep natural menggabungkan banyak open space, green area di sekitar gedung dan juga ornamen lain yang mengingatkan kita pada alam sekitar. Paul dikenal karena merancang beberapa gedung di seluruh dunia seperti Abu Dhabi Int. Ariport, Cairo Int. Airport, Ninoy Aquino Int. Airport dan bandara Soekarno Hatta!
Gedung ini akan menampung musik teater, dan panggung drama futuristik dengan kapasitas sekitar 3.500 pengunjung. Ia juga kan menjadi rumah seni dengan dibangunnya opera hall di sana yang mampu menampung 3.000 pengunjung. Kubahnya terbuat dari bahan baja ringan titanium dan menjulang setinggi 46 meter. Pintu masuk terletak di bagian Utara gedung yang dibangun di areal seluas 200.000 m2. Total biaya yang dihabiskan sekitar 5 trilyun Rupiah!
Gedung Robot (Thailand)
Terletak di pusat bisnis Sathorn kota Bangkok, Thailand. Gedung ini adalah kantor utama dari sebuah bank pemerintah di sana. Mengapa robot? Arsiteknya Sumset Jumsai terinspirasi oleh sistem komputerisasi bank dan menganalogikannya dengan robot. Hasilnya adalah sebuah gedung fenomenal yang mendobrak gaya bangunan post modern yang menjamur di Bangkok. Gedung ini dibangun tahun 1986 dan telah beberapa kali menerima penghargaan internasional di bidang arsitektural.
Monumen Radioaktif (Belanda)
Monumen ini dibangun untuk mengenang bahaya radiasi nuklir bagi kehidupan umat manusia. Meski berguna untuk ilmu pengetahuan, radiasi yang ditimbulkan oleh bahan uranium tetap dianggap sebagai bahaya laten. Untuk itulah dua buah reaktor nuklir yang sudah tidak beroperasi di ubah fungsinya sebagai sebuah monument di Belanda. Gedungnya dicat dengan warna mencolok dan dihiasi oleh rumus relativitas Einstein, catnya akan luntur dengan perlahan setelah dua puluh tahun. Hal ini dimaksudkan untuk tetap mengingatkan warga akan lamanya suatu bahan radioaktif bisa meluruh dari tubuh.
Monumen Ikan Hiu (Inggris)
Seekor Ikan Hiu di atas atap rumah Anda? Tidak terpikirkan? Ya itu yang terjadi di kota Oxford, Inggris. Tidak jelas apa yang melatar belakangi pemilik rumah di wilayah Headington tersebut menaruh patung Hiu di sana. Kemungkinan besar karena kecintaannya pada satwa buas dari laut dalam tersebut hingga pada tahun 1986 ia membuat patungnya di atap rumah. Hasilnya? Tentu saja membuat rumahnya selalu menjadi perhatian public sampai saat ini.
Monumen Ayam Hutan (AS)
Mungkin janggal melihat bentuknya, tidak seperti kebanyakan ayam hutan yang sering kita jumpai di Indonesia. Disini kita menyebutnya ayam Cemani, berwarna hitam dan dipercaya sebagian kalangan sebagai obat yang mujarab untuk berbagai penyakit dan menangkal bala. Nah, ayam hutan yang satu ini berbeda karena hidup di daerah Amerika Utara, menjadi binatang asli di sana dan terancam kepunahan sehingga dilindungi pemerintah. Patung sensasional ini dibangun di kota Rothsay, Minessotta, AS. Daerah ini dikenal sebagai tempat budidaya ayam tersebut, sehingga kita masih banyak menjumpai spesies mereka di jalan-jalan menuju Rothsay. Monumen ini dibangun untuk mengingatkan kita pada binatang yang dagingnya sangat digemari oleh masyarakat dan kerap dimasak bersama ayam kalkun di hari Thanksgiving. (yuk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar