Sabtu, 08 Mei 2010

Kumpulan Hotel-hotel Aneh dan Unik Dunia !

Kumpulan Hotel-hotel Aneh dan Unik Dunia !

Buat anda yang sudah terbiasa pergi ke berbagai daerah dan tinggal di hotel, mungkin anda akan cepat merasa bosan jika tinggal di hotel yang standar, walaupun berbagai fasilitas tentu tersedia, tapi mungkin tidak akan seunik hotel-hotel yang ada di bawah ini, check this out :

1. Jumbo Hotel (Stockholm)

Penginapan Kapal Terbang Pertama di Dunia




Badan Boeing 747 Jumbo Jet ini hampir dihancurkan sebelum akhirnya diselamatkan menjadi hotel dengan daya tampung 25 kamar, dan didirikan di bandara Arlanda, Stockholm. Tiap kamar ternyata dapat mencapai luas 12 meter persegi lebih, lengkap dengan kamar tidur tingkat, lemari gantung, dan TV layar datar.
Di 'kapal terbang' ini ada area resepsi dan kafe dengan toilet dan tempat mandi (yang artinya Anda harus berbagi kamar mandi atau kamar kecil). Dek tingkat dua berisi ruangan konferensi, sedangkan kokpit pesawat disulap menjadi kamar pengantin. Memang nggak senyaman kamar hotel bintang 5, tapi setidaknya pengalaman yang ada akan jadi luar biasa!

2. Everland (Paris)
Kamar Pribadi yang Bergerak!




Hotel yang satu ini hanya punya satu kamar, lengkap dengan kamar mandi, tempat tidur ukuran besar dan kamar tamu. Bedanya adalah hotel ini juga sebagai instalasi seni, dan hotel ini bergerak. Everland telah 'parkir di tempat-tempat yang luar biasa, seperti dek atas Museum of Contemporary Art di Leipzig, Jerman, atau atap Palais de Tokyo, Paris (dengan pemandangan menara Eiffel yang tidak tertandingi! Harga kamar juga 'tidak terlalu' malah, 333 Euro (sekitar 700 Ribu Rupiah) semalam di hari kerja, dan 444 Euro (sekitar 900 Ribu Rupiah) di akhir minggu!

3. Hôtel de Glace (Kanada)

Dibuat sepenuhnya dari es dan salju




Hotel satu lantai yang unik ini selalu dibangun ulang setiap tahun semenjak tahun 2000. Musim ke 9 HOtel Es ini dimulai pada tanggal 4 Januari 2009 sampai 29 Maret 2009. Hotel ini menjadi hotel musim dingin yang sangat terkenal dan tidak tertandingi. Untuk membangun hotel ini, diperlukan 500 ton es, 150.000 ton salju. Ketinggian langit-langit hotel ini mencapai 6 meter dengan setiap jengkal dinding dihiasi barang seni dan perabotan yang dibuat dari balok Es.

4. Waterworld Hotel (China)
Hotel Dibawah Air



Kelompok Arstiek Atkin's Architecture Group memenangkan hadiah pertama bagi Kompetisi desain Internasional atas ide cemerlang ini. Tempat ini didesain berada di tambang batu di Songjiang, China. Hotel dengan 400 kamar ini dibuat dengan sangat unik, apalagi dengan tambahan kamar dan beberapa tempat publik bawah air seperti cafe, restoran dan fasilitas olah raga yang membuat tempat ini semakin unik!

5. Sala Silvergruva (Swedia)
Kamar Tunggal di Dalam Tambang Perak



Bayangkan Anda berada di dalam kamar, di kedalaman 155 meter! Di bawah Tanah! Tempat ini adalah bekas tampang terbesar dan salah satu tambang yang masih alami dan utuh. Pada puncak kejayaannya, dalam setahun tambang ini memproduksi 3 ton perak, dan total telah menyumbang 400 ton perak plus 40.000 ton muatan lain yang diambil hanya dengan tangan!
Jadi jika Anda tiba-tiba harus ke kamar mandi di tengah malam, pastikan Anda ingat dan hafal jalan yang Anda lalui, jika tidak Anda bisa tersesat dan tiba-tiba keluar di jalan yang salah. Berabe kan?

6. Capsule Hotel (Belanda)
Hotel dari Kapsul Penyelamat


Kapsul Penyelamat pribadi Anda! Kapsul penyelamat ini disandarkan di The Hague, dan menjadi kamar Anda. Kapsul penyelamat ini sebenarnya adalah kapsul penyelamat di menara pengeboran minyak, yang dibangun pada 1972. Diameter ruangan ini adalah 4,25 meter dan perubahan yang ada hanyalah penambahan gembok dan toilet 'darurat' di dalam kapsul. Memang tidak mewah, tapi setidaknya Anda akan terlindung dari cuaca di dalam kapsul ini.
Pertama kali dioperasikan sebagai proyek seni pada 2004, Denis Oudendijk, pemilik hotel ini sekarang memiliki 8 tipe kapsul yang siap digunakan dan sedang dalam proses penambahan lokasi di beberapa kota seperti Amsterdam dan Nantes, Prancis

7. The De Vrouwe van Stavoren Hotel (Belanda)
Hotel dari Tong Anggur


Hotel ini dibuat dari tong-tong anggur dari Swiss, yang kemudian diubah menjadi kamar-kamar hotel. Dulunya tong ini diisi dengan 14.500 liter anggur Beaujolais, yang sekarang dibuat dapat menampung dua orang dengan perlengkapan standar, plus kamar mandi dan ruang duduk.

8. Giraffe Manor (Kenya)
Makan Anda Akan Ditemani Jerapah


Hotel kecil dan eksklusif ini, yang dilingkupi 140 are hutan alami, terletak persis di di luar Nairobi, dan hotel ini terkenal karena kelompok jerapah piaraan mereka. Hotel ini adalah satu-satunya tempat dimana Anda dapat menikmati pengamalan memberi makan dan memotret jerapah dari dekat, dari meja makan Anda! Bahkan terkadang Anda akan disapa jerapah yang melongokkan lehernya ke dalam kamar Anda! Bukan hanya jerapah, hotel ini juga dipenuhi dengan berbagai burung, bahkan beberapa jenis rusa!

9. Das Park Hotel (Austria)
Kamar hotel dari Pipa Beton


Hotel dengan ruangan 'paling murah', bayangkan saja, kamar hotel ini dibangun dari pipa beton! Bagian pipa seberat 9,5 Ton ini adalah standar pipa yang dipakai sebagai saluran limbah perkotaan. Dengan perbaikan di sana-sini, akhirnya menjadi kamar dengan kasur yang sangat nyaman, mini bar bahkan room servis sampai jam 1 malam. Resepsi tersedia 24 jam dan Anda akan siap menikmati malam nyaman dengan harga yang mudah!

10. Hotel Im Wasserturm (Jerman)
Hotel Dalam Menara Air


Bangunan tinggi yang menjulang di kota Cologne awalnya adalah menara air terbesar di abad 19 Eropa. Pada 1990, Andrée Putman, seorang desainer asal Prancis, mengubah menara air ini menjadi hotel elegan dengan 78 kamar.
Hotel ini dianggap sebagai hotel monumen, dan atas usahanya yang luar biasa, dengan tanpa mengubah tampilan menara air yang ada, akhirnya hotel ini menerima penghargaan.
Jika Anda bukan penggemar anggur, maka bau anggur yang ada mungkin akan mengganggu, tapi jika Anda adalah penggemar anggur, maka mungkin kamar hotel ini adalah kamar hotel yang Anda inginkan!

Bangunan Aneh dari Berbagai Kota Dunia !

Bangunan Aneh dari Berbagai Kota Dunia !

1. Kapadokya


Turkey rumah dari ratusan rumah terdiri dari kamar-kamar yang bersambung dan bersama-bersama merupakan sistem tua dari kota bawah tanah berumur lebih dari 2500thn. Area-areanya dipisahkan oleh koridor sempit, penduduk memulai pendudukan di permukaan dan akhirnya pindah ke bawah tanah

2. Pembrokeshire


Wales rumah keluarga jiplak persis rumah The Hobbit LOTR. Dibangun sepenuhnya dari bahan2 alami yg ditemukan disekitar tempat tinggal. Tembok-temboknya dari batu ,lumpur dan air masuk ke rumah karena gravitasi. Jendela dan pipa-pipa diambil dari sampah.

3. Edinburgh,


Scotland mempunyai sejarah panjang dan aneh, plg aneh adalah ttg jembatan yang terkubur dibawah tanah. Setelah jembatan selesai dibangun dan diikuti oleh kematian akhirnya membuat jembatan ini tidak jadi digunakan.

4.Tokyo



Japan adalah pusat misteri melibatkan 7 teka teki termasuk sebuah kota bawah tanah. Ini dimulai ketika peneliti Jepang Shun Akiba menemukan peta tua sistem terowongan Tokyo yang tidak sesuai dengan peta yang ada sekarang. Sejak saat itu dia menemukan 6 kejanggalan dalam peta sejarah dan catatan lain tentang ruang-ruangan tersembunyi.

5. Seattle



Washington’s Pioneer Square district memiliki sejarah unik,se-abad yg lalu mereka meninggikan jalanan sampai 1 tingkat. Banyak orang meninggal jatuh dari jalanan ke trotoar yang belum ditinggikan, akhirnya trotoar tersebut ditinggikan sesuai tinggi jalan.Akhirnya bekas jalanan aslinya tidak terpakai dan baru-baru ini dibuka untuk turis/pengunjung

6. Wieliczka



Poland berdiri diatas tambang garam yg telah beroperasi selama 800 tahun.Tambang itu saat ini dibuka untuk turis dengan kedalaman 1000 feet. Tambang ini pernah dijadikan pabrik pesawat terbang pada saat perang dunia ke 2

7. Xi’an



China sekarag terkenal dengan the Mausoleum of Qinshihuang, kuburan imperial terbesar dalam sejarah Cina. Keajaiban ini dibangun dalam waktu 38 tahun oleh 700,000 pekerja, dan terkenal dengan tentara terracotta yang dikubur bersama Emporer.

8.Denver



Colorado mempunyai airport yg besar yg dipercaya mempunyai byk terowongan bwh tanah. Berdasarkan peninggalan-peninggalan yang ditemukan dipercaya terowongan-terowongan tersebut dibangun oleh militer sebagai Masonic Temple.

Extreme Architecture Buildings

Gedung Aneh –> Extreme Architecture Buildings
Seorang arsitek sipil, menghabiskan puluhan jam dibelakang meja desainnya, mungkin juga bercangkir-cangkir kopi dan satu lusin slop besar rokok. Arsitek lainnya menghabiskan waktu sebulan hanya untuk sebuah gambar coret-coret yang penuh angka dan perhitungan teknis di depan komputernya. Bahkan, diperlukan waktu dua tahun untuk membuat blue print dari Stadion Nasional China, The Bird Nest, yang menjadi pusat perhelatan Olimpiade musim panas lalu.

Apa sebenarnya yang membuat mereka begitu lama merancang sebuah konsep bangunan? Banyak hal, tapi bisa dipastikan, salah satu yang menjadi pusat perhatian mereka selain perhitungan akurat adalah faktor estetika yang diwakili oleh desain bangunan. Estetika berkaitan juga dengan keindahan, kepantasan dan konsep utama sebuah bangunan.

Keindahan menjadi salah satu faktor untuk merancang sebuah bangunan yang fenomenal. Keindahan pula yang memaksa para arsitek berkerut kening saat membuat rancang


bangun di atas kertas desain. Hingga saatnya tiba sang arsitek dapat tersenyum puas melihat hasil imajinasinya menjadi nyata. Lalu apakah keindahan dapat disamakan dengan rancang bangun fenomenal? Silahkan Anda nilai sendiri. Inilah beberapa gedung dan monumen sensasional yang mengundang decak kagum kita.

Habitat 67 (Kanada)




Sebuah kompleks apartemen di Montreal membuat desain yang fenomenal dan membawa daerahnya langsung terkenal. Konsep bangunan di Habitat 67 sangat sensasional, banyak mengusung revolusi bangunan karena bertolak belakang dengan konsep apartemen pada umumnya yang menjulang tinggi. Habitat 67 justru membangun banyak lahan ke samping dan memberikan banyak ruang kosong untuk taman dan berbagai sarana yang dibutuhkan warganya. Area apartemen ini terlihat seperti tumpukan kardus sepatu yang tidak beraturan. Menarik!

CCTV (China)



Apa pendapat Anda saat melihat rancangan Gedung China Central Television (CCTV) ini? Bukan mustahil untuk bisa membuatnya berdiri megah meski di awal rancangannya gedung ini terlihat seperti bangunan lego! Gedung sensasional ini menggabungkan dua konstruksi huruf L terbalik, nantinya akan menjadi kantor CCTV dan Television Cultural Center (TVCC). Rancangannya dikerjakan oleh East China Architecture & Design Institute (ECADI) dari Shanghai. Berdiri di atas lahan 450.000m2 dan tinggi gedung hingga 234m menjadikannya sebagai salah satu gedung pencakar langit tertinggi di sana.

Gedung Keranjang (AS)


Ide gila Dave Longaberger, pemilik Longaberger Company di Amerika Serikat awalnya dianggap sebagai sebuah lelucon oleh banyak kalangan. Bagaimana tidak, Dave menginginkan kantor pusat perusahaannya berbentuk sebuah keranjang belanja. Para rekanan bisnis, kolega sampai ahli konstruksi yang dikumpulkan Dave dalam sebuah rapat tertawa lebar mendengar idenya. Namun Dave bersikukuh untuk tetap membangun kantor impiannya dengan bentuk sensasional ini. Keranjang belanja menurut Dave membantu klien mengingat perusahaan mereka dan menguatkan posisi brand perusahaannya. Ide Dave terealisasi bulan Desember 1997 saat kantor tersebut secara resmi dibuka untuk klien.


Rumah Piano (China)


China menggeliat sebagai kekuatan baru di kancah ekonomi, politik sampai olahraga dari Asia. Dunia pun mulai melirik China yang mulai membuka diri terhadap peradaban luar. Setelah sukses menggelar Olimpiade Beijing 2008, kini China dipenuhi euforia untuk membuktikan diri merekalah negara yang pantas diperhitungkan dalam segala hal. Di bidang arsitektur, China telah mencatat beberapa bangunan spektakuler seperti The Bird Nest, Aqua Center dan tidak ketinggalan Rumah Piano. Konsep sederhana pemiliknya adalah menggabungkan bangun ruang instrumen musik piano dan biola ke dunia nyata. Dibangun di provonsi An Hui, Rumah Piano menggabungkan tema minimalis dan futuristis. Sebuah eskalator dibangun untuk menghubungkan lantai dasar dan lantai berikutnya, dikembangkan dalam ruang kaca berbentuk biola. Brilian!

National Grand Theater (China)


Bentuknya seperti sebuah telur yang terbenam separuh bagian ke dalam air. Ya, gedung ini memang dirancang demikian, berada di tengah sebuah kolam dan berkesan tidak mempunyai pintu masuk. Untuk bisa masuk ke gedung yang dibangun dekat Forbidden City dan Tiananmen Square ini kita akan melewati sebuah terowongan yang berada di bawah kolam. Desainernya Paul Andreu merancang gedung ini dengan konsep natural menggabungkan banyak open space, green area di sekitar gedung dan juga ornamen lain yang mengingatkan kita pada alam sekitar. Paul dikenal karena merancang beberapa gedung di seluruh dunia seperti Abu Dhabi Int. Ariport, Cairo Int. Airport, Ninoy Aquino Int. Airport dan bandara Soekarno Hatta!

Gedung ini akan menampung musik teater, dan panggung drama futuristik dengan kapasitas sekitar 3.500 pengunjung. Ia juga kan menjadi rumah seni dengan dibangunnya opera hall di sana yang mampu menampung 3.000 pengunjung. Kubahnya terbuat dari bahan baja ringan titanium dan menjulang setinggi 46 meter. Pintu masuk terletak di bagian Utara gedung yang dibangun di areal seluas 200.000 m2. Total biaya yang dihabiskan sekitar 5 trilyun Rupiah!



Gedung Robot (Thailand)



Terletak di pusat bisnis Sathorn kota Bangkok, Thailand. Gedung ini adalah kantor utama dari sebuah bank pemerintah di sana. Mengapa robot? Arsiteknya Sumset Jumsai terinspirasi oleh sistem komputerisasi bank dan menganalogikannya dengan robot. Hasilnya adalah sebuah gedung fenomenal yang mendobrak gaya bangunan post modern yang menjamur di Bangkok. Gedung ini dibangun tahun 1986 dan telah beberapa kali menerima penghargaan internasional di bidang arsitektural.

Monumen Radioaktif (Belanda)

Monumen ini dibangun untuk mengenang bahaya radiasi nuklir bagi kehidupan umat manusia. Meski berguna untuk ilmu pengetahuan, radiasi yang ditimbulkan oleh bahan uranium tetap dianggap sebagai bahaya laten. Untuk itulah dua buah reaktor nuklir yang sudah tidak beroperasi di ubah fungsinya sebagai sebuah monument di Belanda. Gedungnya dicat dengan warna mencolok dan dihiasi oleh rumus relativitas Einstein, catnya akan luntur dengan perlahan setelah dua puluh tahun. Hal ini dimaksudkan untuk tetap mengingatkan warga akan lamanya suatu bahan radioaktif bisa meluruh dari tubuh.



Monumen Ikan Hiu (Inggris)



Seekor Ikan Hiu di atas atap rumah Anda? Tidak terpikirkan? Ya itu yang terjadi di kota Oxford, Inggris. Tidak jelas apa yang melatar belakangi pemilik rumah di wilayah Headington tersebut menaruh patung Hiu di sana. Kemungkinan besar karena kecintaannya pada satwa buas dari laut dalam tersebut hingga pada tahun 1986 ia membuat patungnya di atap rumah. Hasilnya? Tentu saja membuat rumahnya selalu menjadi perhatian public sampai saat ini.

Monumen Ayam Hutan (AS)

Mungkin janggal melihat bentuknya, tidak seperti kebanyakan ayam hutan yang sering kita jumpai di Indonesia. Disini kita menyebutnya ayam Cemani, berwarna hitam dan dipercaya sebagian kalangan sebagai obat yang mujarab untuk berbagai penyakit dan menangkal bala. Nah, ayam hutan yang satu ini berbeda karena hidup di daerah Amerika Utara, menjadi binatang asli di sana dan terancam kepunahan sehingga dilindungi pemerintah. Patung sensasional ini dibangun di kota Rothsay, Minessotta, AS. Daerah ini dikenal sebagai tempat budidaya ayam tersebut, sehingga kita masih banyak menjumpai spesies mereka di jalan-jalan menuju Rothsay. Monumen ini dibangun untuk mengingatkan kita pada binatang yang dagingnya sangat digemari oleh masyarakat dan kerap dimasak bersama ayam kalkun di hari Thanksgiving. (yuk)

11 Top Bangunan Bersejarah Indonesia

Bukan hanya menyimpan nilai historis yang luhur, namun sebelas objek di bawah ini juga memiliki nilai arsitektur yang sangat tinggi. Banyak mata yang sudah mengakui keindahan dan kemegahannya. Bila Anda sedang berlibur ke suatu daerah, tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat bangunan, jembatan, mesjid atau berbagai peninggalan bersejarah lainnya, yang menjadi trade mark daerah tersebut. Meskipun banyak yang bukan merupakan hasil karya bangsa ini, tak sedikit bangunan, mesjid bahkan jembatan yang merupakan karya para arsitek negeri sendiri yang memiliki nilai arsitektural yang tinggi. Kali ini kami khusus mengajak Anda "berwisata" ke berbagai peninggalan bersejarah tersebut yang tersebar di beberapa daerah.

Istana Maimun



Istana Maimun telah dinobatkan sebagai bangunan terindah di Kota Medan, Sumatera Utara. Terletak di kawasan Jl. Brigjen Katamso, istana megah ini selesai dibangun sekitar tahun 1888 dan merupakan warisan dari Sultan Deli Makmun Al Rasyid Perkasa
Alamsyah. Sapuan warna kuning pada gedung ini merupakan warna khas Melayu.

yang unik adalah daya tarik utama dari Istana Maimun. Pengaruh Eropa terlihat jelas pada balairung atau ruang tamu, jendela, pintu dan sebuah prasasti di depan tangga yang bertuliskan huruf Latin, berbahasa Belanda. Sedangkan, ciri Islam muncul pada atapnya yang bergaya Persia yang melengkung, style yang banyak dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tengah.

Bagian dalam Istana Maimun juga menarik untuk disusuri. Di balik dinding-dindingnya yang kokoh, terdapat puluhan kamar yang tersebar di dua lantai. Kemegahan pun terlihat pada singgasana, lampu kristal Eropa, kursi, meja maupun lemari. Foto-foto keluarga, senjata-senjata kuno, termasuk ruang penjara, juga ada di istana ini. Walaupun masih menyimpan benda-benda bernilai sejarah, Istana Maimun masih membolehkan wisatawan untuk berkunjung dan menikmati kemegahan sekaligus menyelami kejayaan Kesultanan Deli masa lalu.

Mesjid Raya Medan



Raya Medan yang berdiri angkuh tak jauh dari Istana Maimun adalah bangunan yang juga menjadi jejak kejayaan Deli. Dibangun pada tahun 1906, semasa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid, mesjid ini masih berfungsi seperti semula, yaitu melayani umat muslim di Medan yang ingin beribadah.

Kubahnya yang pipih dan berhiaskan bulan sabit di bagian puncak, menandakan gaya Moor yang dianutnya. Seperti mesjid lainnya, sebuah menara yang menjulang tinggi terlihat menambah kemegahan dan religiusnya mesjid ini. Aplikasi lukisan cat minyak berupa bunga-bunga dan tumbuhan yang berkelok-kelok di dinding, plafon dan tiang-tiang kokoh di bagian dalam mesjid ini, semakin menunjukkan tingginya nilai seni mesjid ini.

Mesjid Istiqlal



jpgJakarta yang serba modern dan dipenuhi gedung kaca, ternyata masih memiliki bangunan bersejarah dengan desain yang indah, yaitu Mesjid Istiqlal. Rumah ibadah umat muslim yang megah ini telah lama menjadi salah satu landmark Jakarta. Kokoh berdiri di atas areal seluas 9,5 hektar dan berkapasitas hingga 8.000 orang, mesjid hasil karya arsitek Indonesia, F. Silaban ini, pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, sekaligus menjadi kebanggaan umat muslim Ibukota dan Indonesia. Dibangun pada masa-masa awal kemerdekaan, mesjid ini memang melambangkan kemerdekaan, sesuai dengan arti dari nama yang disandangnya.

Mesjid Istiqlal mempunyai sebuah kubah raksasa berwarna putih yang bentuknya seperti bola dibelah dua. Layaknya mesjid lain di dunia, Mesjid Istiqlal ini juga dilengkapi sebuah menara yang tingginya menggambarkan jumlah ayat yang ada pada kitab suci Al Qur'an. Sebuah bedug raksasa ikut menambah keunikan mesjid ini. Ukurannya yang amat besar, menobatkan bedug ini sebagai bedug terbesar di Indonesia!

Gereja Katedral



Katedral yang berada tak jauh dari Mesjid Istiqlal adalah bangunan berdesain unik yang selalu menjadi perhatian wisatawan. Usia bangunan bergaya neo gothic ini memang sudah lebih dari seabad. Tidak heran bila bangunan ini ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi kelestariannya.

Walaupun begitu, Gereja Katedral yang resmi digunakan pada tahun 1901 ini, masih berdiri kokoh dan elegan di tengah "berisiknya" Jakarta. Keunikan dari gereja hasil rancangan seorang pastornya yang bernama, Antonius Dijkmans ini, terlihat pada dua menara yang mengapit pintu masuk. Di atas menara tersebut ada dua menara kecil lain yang tersusun dari rangkaian besi. Demikian juga dengan menara ketiga. Pada puncak setiap menara terdapat lonceng kuno yang dibuat sekitar tahun 1800 sampai awal 1900-an.

Gedung Sate



Kota Bandung yang sejuk, Anda juga bisa menjumpai sebuah bangunan dengan arsitektur yang lain dari yang lain. Dibangun pada era kolonial Belanda, Gedung Sate, demikian gedung ini banyak disebut, merupakan salah satu daya tarik yang ada di Kota Kembang. Nama Gedung Sate sendiri muncul karena sebuah ornamen yang terlihat seperti tusuk sate di puncak menara utamanya.

Gedung Sate hasil rancangan Ir.J.Gerber, arsitek kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland dan timnya ini, selesai dibangun pada tahun 1924. Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur era Renaissance Italia. Namun, pada bagian tengahnya terdapat menara bertingkat yang mirip dengan atap meru atau pagoda. Oleh sebab itulah, kalangan arsitek menilai bahwa Gedung Sate memiliki rancangan yang "berani beda" dan tak populer di zamannya.

Kini, di depan bangunan ini terdapat sebuah monumen untuk mengenang gugurnya para pejuang Jawa Barat saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka. Setiap hari Minggu atau hari libur nasional, gedung ini selalu dipenuhi wisatawan.

Usai menikmati kemegahan gedung ini dari luar, Anda bisa menuju menaranya untuk menyaksikan benda-benda bersejarah. Atau bisa juga sekadar bersantai di kafe yang ada di gedung ini sambil menikmati suasana dan udara Kota Bandung yang sejuk dan segar.

Lawang Sewu



Membahas tentang arsitektur atau bangunan tua di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari sebuah bangunan legendaris yang berdiri kokoh di Kota Semarang, tepatnya di kawasan Simpang Lima, yaitu Lawang Sewu. Bangunan yang artinya adalah "seribu pintu" ini, sesungguhnya bukan nama sebenarnya yang diberikan untuk bangunan ini.

Nama tersebut menjadi legendaris karena banyaknya jumlah pintu yang terdapat pada gedung keno ini. Dahulu, Lawang Sewu yang bergaya art deco adalah kantor perusahaan kereta api Belanda, NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij (NIS) dan bangunan ini merupakan salah satu karya terbaik arsitek Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Oudang.

Pemerintah Kota Semarang sendiri telah menetapkan Lawang Sewu sebagai salah satu gedung yang dilindungi. Predikat ini layak disandang oleh Lawang sewu karena gedung ini juga merupakan saksi sejarah Indonesia saat pecahnya perang sengit selama 5 hari di Semarang, antara Angkatan Muda Kereta Api melawan kompetai dan Kido Buati, Jepang.

Gereja Blendug



Sebagai bangsa yang paling lama "menduduki" negeri ini, Belanda juga meninggalkan jejaknya di Kota Semarang. Coba saja lihat kawasan kota lama yang ada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu. Anda akan menjumpai banyak bangunan tua yang bergaya masa kolonial. Dari sekian gedung yang berjajar di tepi jalan, Gereja Blendug adalah salah satu bangunan tua yang menarik. Dibangun sekitar tahun 1753 oleh komunitas Belanda yang dulu menghuni kawasan ini, Gereja Blendug merupakan gereja tertua di Jawa Tengah yang masih terawat sampai sekarang. Blendug sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti kubah, mengacu pada atap yang ada di gereja ini.

Bentuk atapnya yang melengkung dan berwarna merah, terasa kontras dengan dindingnya yang dicat warna putih. Empat pilar kokoh serta menara kembarnya yang khas di bagian depan juga menjadi ciri khas gereja yang kini bernama resmi GPIB Immanuel ini. Gereja Blendug telah menjadi ikon Kota Semarang dan selalu menjadi lokasi persinggahan wisatawan sejarah maupun para pecinta fotografi.

Mesjid Agung Palembang




Palembang tak hanya terkenal dengan pempek atau kain songketnya. Kota di tepian Sungai Musi ini juga dihiasi bangunan dengan arsitektur mengagumkan seperti terlihat di Mesjid Agung Palembang.

Berlokasi tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Mesjid Agung Palembang mulai dibangun ketika Palembang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, tepatnya tahun 1738. Pada zamannya, mesjid ini dipercaya sebagai salah satu rumah ibadah terbesar yang pernah ada.

Meski digarap oleh seorang arsitek Eropa, pengaruh Cina ikut muncul pada wajah mesjid ini. Hal itu ditandai oleh bentukan limas dan hiasan ornamen khas Cina pada sejumlah atapnya. Paduan dua budaya ini menjadi ciri khas Mesjid Agung Palembang dan membuat banyak pelancong terkagum-kagum. Sebuah akulturasi budaya yang bisa tetap berdampingan dan saling mengisi.

Taman Sari



Taman bunga yang indah. Begitulah kira-kira arti dari nama Taman Sari. Areal pemandian ini merupakan kompleks bangunan yang sangat indah dan menjadi aset Keraton Yogyakarta. Dibangun setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, tempat ini memang didesain sebagai tempat pengasingan diri Sultan Yogyakarta dan keluarganya dari hiruk pikuk dunia. Meskipun sempat luluh lantak terguncang gempa, saat ini Taman Sari sudah kembali terlihat cantik.

Taman Sari memang dirancang sedemikian rupa agar bisa menghadirkan ketenangan bagi siapapun yang berada di dalamnya. Bangunan ini juga mencerminkan style yang multikultur (Portugis, Belanda, Cina, Jawa, Hindu, Buddha, Nasrani, dan Islam). Kolam mungil dengan air mancurnya yang jernih dan pohon-pohon berbunga, menambah keasrian tempat ini. Sekaligus menjadikannya sebagai lokasi peristirahatan yang sempurna.

Tongkonan



Selain bangunan peninggalan kolonial, Indonesia juga memiliki sejumlah rumah adat dengan bentuk atau desain yang unik. Bangunan ini memang bukan karya seorang arsitek era modern yang menguasai segudang teori. Melainkan kreasi sekelompok manusia yang masih mencintai serta menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan oleh leluhurnya. Dan Tongkonan, rumah adat masyarakat Tana Torja di Sulawesi Selatan, adalah salah satunya.

Tongkonan memang memiliki ciri khas tersendiri dibanding rumah adat lainnya. Rumah ini berupa rumah panggung dari kayu. Atapnya yang terbuat dari susunan bambu yang dilapisi ijuk hitam serta bentuknya yang melengkung seperti perahu telungkup, membuat rumah ini mirip dengan Rumah Gadang, rumah adat masyarakat Minang atau Batak. Dinding rumah yang terbuat dari kayu, juga diukir dengan aneka ukiran khas Toraja.

Ciri lain yang paling menonjol pada Tongkonan adalah adalah kepala kerbau beserta tanduknya yang meliuk indah yang disusun pada sebuah bang utama di depan setiap rumah. Jumlah kepala kerbau yang ada di setiap rumah bisa berbeda. Semakin banyak "hiasan" ini di sana, maka semakin tinggi derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Karenanya. Tongkonan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Tator dan banyak diminati para pecinta foto.

Jembatan Mahakam



Bicara soal arsitektur tak terbatas hanya pada bangunan, rumah atau gedung. Nah, untuk kategori ini, Jembatan Mahakam 2 atau yang juga dikenal dengan Jembatan Tenggarong di Kalimantan Timur, menjadi salah satu pilihan.

Melintang di atas Sungai Mahakam di tepian Kota Tenggarong, jembatan ini adalah yang ke dua setelah Jembatan Mahakam I yang berada di tengah Kota Samarinda. Namun demikian, Jembatan Mahakam 2 mempunyai desain yang menarik dibanding "saudara tuanya" atau jembatan lainnya di Nusantara. Jembatan ini tergolong suspension cable bridge dan berdesain nyaris sama dengan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat.

Wajar saja bila jembatan yang membentang sejauh sekitar 710 meter ini tak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Tenggarong. Menjelang senja, lampu-lampu yang terpasang pada tiang dan kebel-kabelnya akan menyala dan menyajikan sebuah panorama yang indah.
Sumber: Majalah Tamasya

Hotel termegah di dunia

Burj al-Arab adalah sebuah hotel mewah yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan Burj al-Arab, didesain oleh Tom Wright, mencapai ketinggian 321 meter dan adalah bangunan tertinggi yang sepenuhnya digunakan sebagai hotel. Bangunan ini berdiri di sebuah pulau buatan yang berada 280 m lepas pantai di Teluk Persia. Burj al-Arab dimiliki oleh Jumeirah.



Hotel ini sering disebut sebagai hotel ‘bintang tujuh’. Ungkapan ini merupakan hiperbola dari para praktisi di bidang pariwisata. Ini merupakan cara mereka untuk menggambarkan betapa megahnya Burj al-Arab dibanding hotel-hotel lain yang menyebut dirinya hotel bintang enam. Ironisnya, hampir seluruh sistem pemeringkat hotel di dunia, membatasi kategori hotel hanya sebatas bintang lima. Menurut situs resminya, Burj al-Arab dikatakan sebagai “hotel deluxe bintang lima”. Namun, yang pasti, “Inilah pencakar langit tertinggi di Dubai.”



Konstruksi Burj al-Arab dimulai pada 1994, dan dibuka untuk pengunjung pada 1 Desember 1999. Rancangannya mengambil bentuk layar sebuah dhow (perahu tradisonal Arab). Dekat dengan puncaknya, terdapat sebuah helipad (tempat pendaratan helikopter), dan restoran Al Muntaha (tertinggi dalam bahasa Arab) di sisi seberangnya, yang ditahan oleh kantilever (tembok yang menganjur keluar sebagai penahan balkon) di atas laut. Salah satu elemen yang unik adalah dinding atrium yang menghadap ke pantai, terbuat dari kain fiberglass yang dilapisi Teflon. Interiornya didesain oleh Khuan Chew.



Burj al-Arab juga memiliki atrium lobi tertinggi di dunia, setinggi 180 meter. Atrium tersebut dapat melingkupi Gedung World Trade Center (WTC) Dubai yang menjulang setinggi 38 lantai — bangunan tertinggi di Dubai dari akhir 1970-an sampai pertengahan 1990-an. Kamar terkecil yang bisa disewa di Burj al-Arab luasnya mencapai 169 meter persegi. Tarifnya ‘cuma’ 1.000 dolar AS per malam. Sementara, suite biasa paling mahal ongkosnya 15.000 dolar AS. Sedangkan Royal Suite — semacam Presidential Suite di Indonesia — dihargai 28.000 dolar AS per malam, atau sekitar Rp 260 juta. Meski dihargai dengan tarif yang super mahal, Royal Suites kabarnya selalu terisi.
Saat memasuki Burj al-Arab anda akan disambut dengan ramah oleh penjaga hotel. Di lobby Burj al-Arab anda akan langsung dibuat terkesima tak cuma oleh bau semerbak rempah-rempah yang menyebar ke seluruh ruangan tapi juga oleh hiasan berupa air mancur yang bisa menari serta meloncat-loncat secara berirama. Tentu saja, air mancur yang pandai menari itu diatur dengan teknologi super sophisticated. Untuk memperindahnya, dasar dari kolam tempat air mancur menari itu dihiasi dengan baru-batu berwarna-warni.

Tak cuma itu, dinding pembatas tangga naik atau turun, dibuat bukan dari dinding pualam biasa, melainkan sebuah aquarium raksasa yang dihuni ratusan jenis ikan air laut yang berenang bebas. Jadi, seakan-akan Burj al-Arab berada di dalam lautan. Sama seperti di lobby, di lantai ini kita juga bisa jumpai kolam air mancur yang bisa menari, plus hiasan koral aneka warna di dasarnya.

Yang membedakannya, di lantai ini juga ada pertunjukan live dari sejumlah pemain musik tradisional Timur Tengah. Sementara, kalau kita mendongakkan kepala ke atas, akan tampak pilar-pilar baja yang disusun sedemikian rupa sehingga terbentuklah sebuah menara yang megah. Konon struktur menara ini dibuat untuk bisa bertahan lebih dari 50 tahun.

Walau anda tak berniat untuk menginap, anda akan merasakan kepuasaan karena bisa menyaksikan sekaligus menapaki salah satu bangunan termegah yang pernah dibuat manusia dan terkenal hingga penjuru dunia. Ada kejutan kecil saat anda akan meninggalkan Burj al-Arab, walau anda bukan tamu yang menginap di sana, petugas hotel tetap mempersilakan anda untuk mencicipi kurma asli Dubai yang lezat, wangi, berdaging tebal, manis dan tanpa biji pula.

Selain Burj al-Arab, di Dubai anda juga bisa mengunjungi Jumeirah, yang merupakan sebuah area perumahan pinggir pantai di Dubai. Wilayah ini berisi properti besar dan mahal, serta rumah-rumah yang dibangun dengan berbagai macam gaya arsitektural. Area ini populer di kalangan ekspatriat Barat yang bekerja di Uni Emirat Arab, juga di kalangan turis yang mengunjungi Dubai.

10 Pemandangan Paling Menakutkan Di Dunia!

10 Pemandangan Paling Menakutkan Di Dunia!

Kalau anda punya penyakit takut akan ketinggian, sebaiknya anda tidak mengunjungi tempat-tempat ini. Dan inilah dia 10 Pemandangan Paling Menakutkan Di Dunia : { hanya bagi yang memiliki penyakit takut pada ketinggian,… ]

10. Dachstein Sky Walk (Austria)



Disebut “Balkon pegunungan alpina”, Dachstein Sky Walk ditahtakan pada ketinggian 2700 meter diatas permukaan laut dan di atas bebatuan vertikal Hunerkogel setinggi 250 m. Pemandangan 360 derajat memperlihatkan pada para pengunjung pemandangan Slovenia di selatan Republik Czech di sebelah utara. Skywalk jauh lebih tinggi dari platform di air terjun Niagara ataupun yang berada di air terjun Iguazu, Brazil.

9. Aurland Lookout (Norwegia)



Arsitek Todd Saunders dan Tommie Wilhelmsen ditugaskan untuk membuat desain tempat pemberhentian yang indah di atas gunung Aurland di Norwegia dan menghasilkan si cantik ini yang mendapat tempat pertama di kompetisi rute wisata Norwegia. Sisi paling luar platform – yang melengkung untuk membentuk fondasi struktur – ditutup sebuah kaca, memberikan pemandangan luar biasa ke daratan di bawah untuk mereka yang berani berjalan sampai paling ujung.

8. Grand Canyon Skywalk (Arizona – USA)



Platform menegangkan berbentuk tapal kuda ini bergantung tepat 4000 kaki di atas tanah dan memanjang 65 kaki dari ujung tebing Grand Canyon. Skywalk berbentuk tapal kuda ini dibangun dari tembok kaca setebal 4 inchi dan pengunjung diharuskan memakai kaus kaki anti gores bila ingin berjalan dan melihat pemandangan disana. Karya ini adalah karya arsitektur luar biasa yang sanggup menahan berat sampai 70 ton (setara dengan 14 ekor gajah afrika) dan dapat menahan tiupan angin sampai 100 meter per jam.

7. Platform Gantung Air Terjun Iguazu (Brasil dan Argentina)



Selain dari air terjun yang memang menakjubkan, tempatnya yang berada di hutan lindung subtropis membuat wisata di tempat ini semakin menyenangkan. Untuk menghargai kebesaran dan kemegahannya, baik sekali untuk melihat air terjun ini dari skywalk. Platform pemandangan ini begitu dekatnya sehingga anda akan tersemprot oleh percikan air dan dibuat tuli oleh raungan air jatuh dari ketinggian 80 kaki yang memekakkan telinga.

6. Menara Pencakar Langit Auckland (Selandia Baru)



Menara pencakar langit Auckland setinggi 328 m adalah bangunan tertinggi di belahan bumi bagian selatan. Dibutuhkan 2000 ton besi, 660 ton baja kerangka bangunan dan 15000 meter kubik semen untuk membangunnya. Bangunan ini dapat menahan angin berkecepatan 200 km/jam, gempa berkekuatan 8 skala richter dan di hari yang cerah, pemandangan bisa mencapai 82 km. Puncak dalam ruangan yang tertinggi adalah Sky deck dengan kaca tanpa sambungan yang memberikan pemandangan 360 derajat.

5. Illawara Fly Tree Top Walk (Australia)




Tempat ini dibuka belum lama setelah 5 bulan pembangunan. Terletak di Knights Hill di atas tebing dekat Robertson di dataran tinggi selatan, Illawara Fly Tree Top Walk memfasilitasi pengunjung untuk berjalan-jalan di antara kanopi hutan hujan 25 meter di atas tanah di atas platform besi. Lorong jalan setinggi 500 m ini memiliki tangan penyangga yang membawa pengunjung ke ujung tebing dan menawarkan pemandangan garis pantai dari Kiama sampai Shellharbour.

4. Landscape Promontory




Landscape Promontory adalah platform pemandangan gantung yang didisain Paolo Burgi sebagai bagian proyek Cardada, sebuah revitalisasi gunung Cardada yang diharapkan selesai pada tahun 2010. Lorong yang terbuat dari besi dan titanium berujung pada platform pemandangan dengan pemandangan Lago Maggiore. Bukan hanya pemandangan yang dapat dinikmati para pengunjung. Simbol–simbol di ubin dan keterangan keterangan yang tertulis di susuran platform menawarkan referensi tentang sejarah dan kesastraan.

3. Infinity Room at the House of the Rock (Wisconsin – USA)



House on the Rock, pertama kali dibuka pada tahun 1959, adalah kompleks ruangan2, jalan, kebun, dan toko dengan desain arsitektur unik oleh Alex Jordan, Jr. Letaknya adalah di Spring Green, Wisconsin, dan merupakan tempat wisata regional. The Infinity Room di rumah itu memanjang beberapa ratus kaki dari lembah, tanpa penyangga di bawahnya, dengan lebih dari 3000 jendela buatan tangan di pinggirnya.

2. Il Binocolo (Italia)



Di dalam kebun kastil Trauttmansdorff, Italia anda akan menemukan platform besi yang memukau ini keluar dari antara pepohonan. Namanya, yang berarti teropong, berasal dari bentuk atap kecil platform tersebut dan pemandangan sekitar. Di desain oleh arsitek Matteo Thun.

1. Puncak Tyrol (Austria)



Top of Tyrol (Puncak Tyrol) yang didesain oleh Astearchitecture adalah platform pemandangan setinggi 3000 m di atas permukaan laut di atas gletser Stubai di Tyrol, Austria. Baja tahan cuaca digunakan dalam pembangunannya untuk mangantisipasi cuaca ekstrim sehingga anda dapat berdiri 9 meter dari puncak gunung untuk melihat pemandangan Gletser Stubai.